Sabtu, 06 Oktober 2012

Disiplin, Kunci Sukses Investasi

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi , calon investor perlu mengenali karakter dan temperamen pribadinya. Dalam dunia investasi , faktor psikologis, cukup berperan di samping faktor fundamental, teknikal, dan historis. Faktor psikologi sangat menentukan keberhasilan seseorang dalam investasi.

Dengan mengenali karakter pribadi, Anda bisa memosisikan diri sebagai trader atau investor jangka panjang. Keduanya memiliki potensi menghasilkan keuntungan yang besar. Yang pasti, tidak ada investasi yang terbebas dari risiko. Investor perlu pula memahami prinsip investasi, high risk-high return, low risk-low return.

Prinsip investasi itu juga berlaku dalam investasi saham. Yang pasti, bursa saham telah melahirkan berbagai macam karakter investor. Motivasi orang berinvestasi di bursa saham pun bermacam-macam. Karakter dan motivasi itulah yang akhirnya memosisikan pemain saham sebagai investor sejati, trader, atau spekulan.

“Temperamen lebih penting dalam kesuksesan berinvestasi daripada intelek,” kata Warren Buffet, salah seorang terkaya di dunia.

Kata-kata Buffet itu tidak berlebihan. Selain aspek fundamental, pergerakan harga saham sering ditentukan oleh aspek psikologis. Keputusan membeli saham terkait erat dengan masa depan perusahaan.

Bagi Warren Buffet, membeli saham berarti membeli masa depan bisnis perusahaan. Investor bisa memperkirakan masa depan perusahaan dengan meneliti fundamentalnya, mulai dari sejarah perusahaan, arus kas, beban utang, laba bersih, hingga rencana bisnisnya. Yang harus diingat, saham yang dibeli adalah saham dari perusahaan yang fundamentalnya bagus dan memiliki manajemen yang bagus pula. Tak kalah pentingnya adalah meneliti sepak terjang pemegang saham pengendalinya. Sebab, ada beberapa perusahaan yang fundamentalnya bagus, tapi sering rusak akibat ulah manajemen dan atau pemegang saham pengendali.

Selain faktor psikologis dan fundamental, seorang investor, terutama trader, perlu pula belajar teknik analisis. Teknik analisis merupakan pengamatan terhadap fluktuasi harga saham yang membentuk tren. Investor bisa melihatnya secara individu saham dan membandingkannya dengan keseluruhan saham pada pasar modal. Volume transaksi sering menjadi acuan.

Kepercayaan Diri dan Pemahaman Di dunia pasar modal, investor maupun trader sama-sama masuk ke sebuah pasar yang bergerak sangat cepat. Dalam era online trading, siapapun bisa menyaksikan pergerakan saham secara real time. Lompatan-lompatan harga saham itu bisa memengaruhi psikologi investor dan trader untuk memutuskan aksi jual dan beli dalam sekejap. Oleh karena itu, kepercayaan diri menjadi penting bagi investor. Namun, kepercayaan diri itu harus dibarengi dengan pengetahuan tentang saham yang dibeli, disiplin, dan penetapan target. Disiplin dan ketenangan menjadi syarat mutlak bagi trader maupun investor jangka panjang. Sebagai pemain pemula, investor maupun trader harus menyadari kekuatan dana yang dimiliki sebelum masuk ke pasar saham. Para investor yang sukses dalam investasi ini umumnya tidak menghabiskan uangnya dalam sekali transaksi. Mereka membeli saham secara bertahap.

Dengan modal awal Rp 100 juta, investor bisa menggunakannya Rp 25 juta untuk transaksi pertama. Artinya, investor masih memiliki cadangan Rp 75 juta. Dengan demikian, ketika harga saham jatuh, investor masih memiliki cadangan dana untuk membeli saham tersebut pada harga lebih murah. Dengan jumlah uang yang sama, saham yang diakumulasi lebih banyak. Dengan investasi rutin, investor masih bisa menikmati keuntungan.

Direktur Utama Kresna Securities Michael Steven mengajarkan strategi bamboo investing, yakni investasi rutin terus-menerus. Syaratnya, saham yang dibeli memiliki fundamental bagus. “Harga terdiskon hanya karena kondisi pasar yang tidak menguntungkan, bukan karena kinerjanya tidak optimal. Ini hal mutlak yang harus diperhatikan. Kontrolnya ada di kita,” jelas dia.

Untuk mengurangi kerugian saat pasar bearish, ada pilihan bagi investor untuk menerapkan metoda cut-loss. Namun, investor harus menentukan titik atau harga cut-loss saat membeli. Umumnya, titik cut-loss ditentukan 3% dari harga beli. Investor harus disiplin mengikuti titik cut-loss. Misalnya, Anda membeli saham pada harga Rp 3.000 dan menentukan titik cutloss Rp 2.850. Ketika harga saham turun ke Rp 2.900, janganlah Anda berubah pikiran untuk cut-loss di harga Rp 2.700.

Kejadian di pasar merupakan gabungan dua sifat manusia, yakni ketamakan dan ketakutan. Warren Buffett menerapkan prinsip investasi ini dengan kalimat, takutlah ketika yang lain serakah, dan serakahlah ketika yang lain takut. Dengan kata lain, investor pintar selalu bersikap realistis, yakni menjual sahamnya kepada orang yang optimistis dan membeli dari  kalangan pesimistis. Inilah yang membentuk psikologi pasar saat terjadi gejolak.

Untuk meminimalkan risiko kesalahan, investor hendaknya tidak membeli satu saham berlebihan. Investor sukses biasanya mampu mengombinasikan kepercayaan diri dengan kesabaran, keberanian, dan kedisiplinan.

Sebelum membeli saham, Warren Buffet meneliti secara menyeluruh. Dia tidak mengambil risiko berlebihan. Louann Lofton, penulis buku Buffet Invest Like a Girl, melukiskan gaya investasi Warren Buffett seperti seorang gadis. Karakter perempuan investor berbeda dengan lakilaki. Wanita menghabiskan lebih banyak waktu meneliti pilihan investasi dan cenderung mengambil risiko lebih kecil dibandingkan pria. Sebaliknya, lelaki cenderung mengejar tantangan dan risiko. Perempuan cenderung mencari informasi yang menantang asumsi-asumsi mereka,

Pelajaran dari Investor Sukses Darrin Donnelly, salah seorang penulis buku tentang sistem investasi Warren Buffett, menjelaskan, filosofi investasi Warren Buffett merupakan kebalikan dari perilaku trader saham pada umumnya. Buffett membeli saham perusahaan untuk jangka waktu puluhan tahun, bukan dalam hitungan hari, minggu, atau bulan. Sebaliknya, para trader sering mengambil posisi jangka pendek dan bertindak cepat untuk meraih keuntungan.

Meski demikian, para trader sebenarnya bisa menerapkan kombinasi beberapa jenis strategi investasi ala Buffet dan Darvas Trading System yang diperkenalkan Nicolas Darvas, seorang trader sukses di dunia. Para trader bisa belajar delapan prinsip dari kedua jagoan investasi itu.

  1. Jadilah Diri Sendiri dengan Benar
    Warren Buffett hidup dalam kesederhanaan. Dia tidak menghabiskan uangnya untuk bermewah-mewah. Dia sering menghabiskan malamnya hanya untuk bermain bridge dan membaca. Dia menyukai kehidupan yang tenang dan mengembangkan bisnisnya sesuai kegemarannya. Motivasi terbesar bagi trader adalah kebebasan, tidak perlu terlalu berambisi memiliki banyak uang. Perilaku trader yang ingin hidup mewah seperti orang lain merupakan awal dari bencana.
  2. Pisahkan Diri dari Hiruk-pikuk Bursa Saham
    Nicolas Darvas sukses sebagai trader karena berusaha menghindari hiruk-pikuk pemberitaan dan aneka pendapat yang berasal dari Wall Street. Darvas memilih untuk menghabiskan waktunya di Paris, sedangkan Buffett mendirikan toko di pusat Amerika Serikat. Intinya, investor atau trader lebih baik hidup tenang agar bisa membuat keputusan yang jauh lebih baik.
  3. Temukan Gairah Hidup Anda
    Ketika ditanya tentang kunci sukses dalam hidup, Warren Buffett sering menyarankan mahasiswa untuk menemukan apa yang mereka sukai dan kemudian menemukan cara untuk menghasilkan uang. Buffet benar-benar mencintai apa yang dia lakukan. Trader sukses merasakan hal yang sama tentang jalan hidup yang mereka pilih. Mereka mencintai grafik dan menganalisisnya. Mereka membaca tentang industri-industri baru yang berkembang. Mereka mencintai kapitalisme dan kesempatan luar biasa yang ditawarkan oleh pasar saham untuk siapapun. Mereka menyukai permainan yang diperdagangkan. Untuk berhasil sebagai trader, Anda harus memiliki gairah yang benar.
  4. Tunggu Peluang Sempurna
    Warren Buffet sering mengutip pemain bisbol legendaris Ted Williams. Untuk menjadi pemukul yang baik, Anda harus mendapatkan bola yang baik. Artinya, Anda tidak harus berayun-ayun di setiap lapangan. Sebaliknya, Anda harus bersabar dan menunggu peluang yang sempurna. Hal yang sama berlaku bagi para trader. Para trader menunggu kesempatan investasi yang tepat, disiplin, dan menghindari transaksi berlebihan. Trader yang sukses sabar menanti dengan tetap menganalisis secara teknikal dan fundamental sebelum melakukan eksekusi dan memasuki arena perdagangan.
  5. Percaya pada Diri Sendiri dan Sistem Anda
    Buffett tidak pernah khawatir tentang investasinya dalam jangka panjang. Dia percaya pada diri sendiri dan kemampuannya. Dia percaya dengan pendekatan yang dipilih untuk investasi. Ketika Anda benar-benar percaya pada diri sendiri dan sistem Anda, Anda akan mampu menahan kemunduran sementara ketika Anda dalam keraguan. Anda akan berkomitmen terhadap rencana dan bertahan melewati kesulitan yang mungkin mengadang di sepanjang jalan.
  6. Beradaptasi dengan Kondisi yang Berubah
    Warren Buffett telah menunjukkan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Filosofi investasi Buffett telah berkembang selama beberapa dekade. Namun, Buffett telah memilih untuk menerima perubahan, bukan melawannya. Seorang trader harus beradaptasi dengan perubahan kondisi. Apa yang berhasil tahun lalu, atau bahkan berbulan-bulan lalu, mungkin tidak terjadi hari ini. Filosofi keseluruhan sistem trading Anda tidak boleh dirusak, namun dikembangkan sesuai perkembangan pasar. Sistem Investasi Darvas telah berkembang sejak 50 tahun lalu.
  7. Baca, Baca, Baca, dan Baca Terus
    Untuk berhasil dalam usaha apapun, Anda tidak pernah bisa berhenti belajar. Para trader harus melakukan hal yang sama, termasuk membaca kembali buku-buku perdagangan klasik. Baca buku tentang perdagangan dan sistem investasi yang mungkin tidak ada hubungannya dengan strategi khusus Anda. Anda tidak pernah tahu kapan Anda akan menemukan beberapa taktik baru untuk menambah pengetahuan Anda. Baca koran harian, menemukan perusahaan baru dan teknologi baru, membaca biografi orang-orang sukses, dan lain-lain. Pengetahuan adalah kekuatan dan itu bukan merupakan kebetulan. Kita akan menemukan kesuksesan saat kita menjadi orang yang gemar membaca.
  8. Have Fun dan Jangan Terlalu Serius
    Biasakan diri dengan humor-humor segar dan cerdas. Hal ini akan membuat hidup Anda menyenangkan. Bahkan, Buffet pernah menertawakan diri sendiri ketika mengingat kecelakaan yang pernah dialaminya. Yang penting, dia berusaha untuk menyenangkan diri sendiri dan tidak menganggap dirinya terlalu serius.
Oleh : Edy Purnomo - Semua Bisa Jadi Investor

2 komentar:

  1. Your blog posts and articles are very interesting for me become more knowledgeable, keep your blog so I can visit again to see your blog posts and articles more ... thanks for the info

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thank you for visiting my blog. Learning from this blog can give you a neww better experience and knowledge. Keep stay and check for update in this blog.

      Hapus